Desain Ruang Pelayanan Publik Kala Pandemi Covid-19

Desain Ruang Pelayanan Publik Kala Pandemi Covid-19. Pandemi sedikit banyak merubah cara desain ruang pelayanan publik.  Perancang bangun harus mulai memerhatikan sirkulasi dan sterilisasi.  Pelayanan publik harus tetap dijalankan, sementara prokes wajib dipatuhi.  Ruang seyogyanya menjadi tempat yang aman untuk berkegiatan. Berikut tips cara mendesain ruang pelayanan yang baik dan ramah prokes.

desaim ruang publik
tempo.co

Desain Ruang Pelayanan Publik Ramah Protokol Kesehatan

Era pandemi memerlukan perlakuan khusus.  Desain ruang pelayanan publik harus dirancang sedemikian rupa.  Salah satunya, sterilisasi sebelum penggunaan.  Ruang pelayanan manapun kini harus mematuhi standar prokes.  Pelayanan publik memang lebih banyak dilakukan online. Namun, ruangan masih sesekali digunakan oleh pegawai yang standby. 

Demikian pula untuk pelayanan sektor kritikal.  Publik masih memerlukan datang ke kantor untuk urusan tertentu.  Kantor layanan publik seperti Dukcapil misalnya, masih melayani masyarakat. Hal ini membuat desain ruang pelayanan publik perlu dibenahi.

Perhatikan jarak kursi tunggu.  Kerumunan publik adalah hal yang dihindari dewasa ini.  Pastikan kursi tunggu berjarak 2 meter untuk keselamatan bersama.  Sediakan alat cuci tangan di pintu masuk atau handsanitizer. Letakkan alat ini ditempat yang mudah dijangkau pengunjung.

Atur jarak pegawai dengan pengunjung layanan.  Seperti kita tahu, virus ini menyebar lewat udara.  Desain jarak duduk perlu diatur 2 meter.  Tambahkan speaker ruangan agar memudahkan pegawai dan pengunjung. Ruang dengan prokes baik akan mengurangi risiko paparan virus Covid-19.

 

Tata Letak Ruang Pelayanan Publik Ideal

 

Contoh desain tata letak ruang pelayanan

Sumber: dawnmalone blogspot

Gambar di atas menjadi referensi desain ruang pelayanan publik yang ideal.  Dapat diperhatikan, terdapat jarak antar tempat duduk pelayanan.  Selain desain penerangan juga lumayan apik.  Susunan lampu diperhatikan agar seluruh ruang cukup mendapat cahaya.

Pelayanan yang sifatnya beragam dalam satu kantor juga dapat disiasati.  Pembagian ruangan jadi tiga bagian seperti gambar adalah pilihan tepat.  Pasang layar antrean untuk setiap bagian pelayanan.  Berikan pembatas ruangan agar memudahkan mobilitas.

Terdapat beberapa hal tambahan yang perlu diperhatikan.  Warna interior cat tembok sebaiknya berwarna solid. Jangan gunakan terlalu banyak warna karena terkesan ramai.  Kemudian, keramik lantai juga sebaiknya senada. Motif keramik halus dengan tidak terlalu banyak detil.

Warna furniture juga dibuat senada. Kursi tunggu dengan warna kompak.  Meja layanan satu dan lainnya sama.  Ornamen tambahan di sudut ruangan juga bisa dipadukan.  Kesan rapih namun luas menjadi kunci utama desain ruang pelayanan yang baik.

Ruang Pelayanan Publik dengan Sirkulasi Bagus

Berikut Mimin sajikan cara desain ruang pelayanan publik agar terkesan segar.  Pertama, perhatikan letak sirkulasi udara.  Usahakan ruangan memiliki jendela yang besar.  Hal ini agar udara ruangan dapat berganti.  Jika tidak terdapat jendela besar, buatlah ventilasi terbuka di atas pintu.

Kedua, untuk ruangan dengan pendingin udara (AC).  Pastikan nyalakan AC 30 menit sebelum jam pelayanan dimulai.  Fungsinya supaya ruangan sudah segar dan dingin saat digunakan. Desain sirkulasi baik akan mengurangi risiko penularan virus.

Ketiga, apabila ruangan tidak terlalu luas jangan menaruh banyak furniture. Penambahan barang hanya akan mengurangi sirkulasi dan menambah kesan sesak.  Pilih peralatan yang memang penting untuk disediakan.  Misalnya, meja, kursi, almari berkas, rak vertikal dan horizontal.

 

Kunci utama desain tata ruang publik saat ini ialah sirkulasi dan sterilisasi.  Kebersihan ruangan akan menambah kenyamanan publik.  Pelayanan sehat, pelayanan memuaskan.  Demikian ulasan desain ruang pelayanan publik kala pandemi.  Semoga dapat menjadi pengetahuan dan referensi tambahan untuk pembaca.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *